10 Tips Menulis Konten SEO



Image representing Google as depicted in Crunc...

Menulis adalah sebuah seni karena membutuhkan kemampuan yang berbeda. Namun itu bukan berarti Anda tidak dapat menulis konten yang powerful untuk membantu peningkatan ranking perusahaan di search engine besar lewat SEO. Ada beberapa elemen SEO yang dapat menolong konten di website Anda, postingan di blog, men-submit artikel ke online directories dan konten online lainnya untuk mengembangkan ranking dan bisnis Anda. Berikut beberapa tips di antaranya:



Perihal Konten
Apapun yang Anda tulis, camkan bahwa tulisan tersebut berpotensi untuk menjangkau audience yang lebih besar dan akan medatangkan keuntungan bagi perusahaan di luar benefit SEO. Blog, artikel dan konten on-site merupakan kesempatan untuk dikaitkan dengan perusahaan. Jadi tulislah informasi yang menarik tentang bisnis perusahaan Anda. Sebuah topic menarik yang ditulis dengan baik juga digemari orang dan akan dishare kepada orang lain sehingga akan mengembangkan page rank.

Tulis Judul Yang Sedikit Provokatif
Provokatif di sini bukan provokatif dengan konotasi negative. Namun tulislah judul yang mampu memaksa pembaca untuk masuk ke dalam artikel tersebut. Ketimbang menggunakan judul yang membosankan, lebih baik Anda menulis judul menarik yang menyiratkan sisi artikel, jangan lupa untuk memasukkan keyword ke dalam judul.

Tetap Pada Topik
Memang mudah menulis berdasarkan topic, namun jangan sampai Anda terlena dan focus penulisan menyebar kemana-mana. Camkan bahwa saat ini Anda sedang menulis untuk bisnis dan bukan personal blog. Sesekali boleh Anda memasukkan sedikit opini pribadi dalam tulisan, namun Anda tetap harus focus pada topic yang sedang Anda tulis.

Panjang Kata Kunci Ideal dan Padat
Untuk konten website dan artikel off-site untuk directory submission, konten bisa ditulis dengan panjang 3 sampai 1.000 kata. Panjang dari artikel Anda akan menentukan jumlah keyword yang Anda pakai: Anda harus menggunakan keyword untuk setiap 50 – 100 kata dalam sebuah konten.

Jangan Menumpuk Keyword
Sebagian orang menjejalkan keyword artikelnya dalam satu seksi di permulaan artikel. Hal ini tampaknya tidak professional karena semua linked keyword akan bekerja di dalam halaman. Sebarkan keyword ke seluruh artikel agar lebih terlihat organic.

Masukkan Keyword Ke Dalam Bio
Apapun yang Anda lakukan, baik menulis cerita untuk sebuah majalah atau men-submit artikel untuk online directory, Anda mendapatkan peluang untuk menambahkan informasi biographical. Inilah kesempatan Anda untuk memasukkan unsure-unsur optimasi. Pastikan Anda memasukkan satu kata kunci di dalam bio.

Jangan Berlebihan Menggunakan Tag
Menggunakan cukup tag untuk konten Anda akan menunjukkan kepada Google , Yahoo , Bing dan mesin pencari lain bahwa artikel tersebut ditulis secara professional dengan kerangka yang baik. Pastikan Anda menggunakan h1 tag untuk judul dan h2 tag untuk subjudul.

Gunakan META Description
Anda harus memastikan bahwa artikel yang sedang Anda tulis memiliki META descriptions-setidaknya 150 karakter description konten-yang sesuai dengan keyword. Memasukkan META description adalah cara terbaik agar Google , Yahoo dan Bing mengenali konten Anda.

Tulis Konten Yang Orisinil
Search engine akan menghukum situs Anda jika mencontek dan menduplikasi konten yang sudah ada sebelumnya. Pastikan bahwa konten Anda segar, baru dan orisinil ketimbang hanya meng-copy and pasting konten dari sumber yang sudah ada.

Pilih Gambar Yang Relefan
Menggunakan gambar yang eye-catching dan berhubungan dengan konten Anda akan menarik perhatian pembaca. Anda dapat menggunakan Creative Common search tools seperti yang ada di  http://www.bad-neighborhood.com/creative-commons-image-search.htm untuk menemukan gambar menarik yang bisa Anda gunakan secara gratis tanpa resiko hak paten.

Google Sandbox



Image representing Google as depicted in Crunc...

Beberapa hari yang lalu website saya pada ngilang, tapi tidak di ban, dan itu memang bukan kemauan saya untuk itu. Tapi kita gak bisa ngapa ngapain dengan kejadian itu. Website saya masuk sandbox! pancen Google kurang kerjaan!!! hehehee….



Posting kali ini disela sela Indonesia Bootcamp, saya coba ngupas singkat tentang Google Sandbox. Google Sandbox adalah istilah metaphorical untuk menjelaskan mengapa kebanyakan website baru memiliki rangking yang kurang bagus di Google Search Engine Results Pages (SERPS). Sedikit sekali orang yang mengetahui akan keberadaan ‘sandbox’ ini, dan sebenarnya sandbox ini merupakan sebuah filter yang diletakkan dalam algoritma-algoritma Google sekitar March 2004.

Apa fungsi dari Google Sandbox?
Penjelasan umum yang dapat difahami mengenai Google Sandbox adalah sandbox itu memungkinkan Google memfilter website-website yang masih memiliki beberapa kekurangan, sehingga website-website yang benar-benar memiliki kualitas bagus dan konten up to date dapat lebih di dahulukan. Ini semua berkaitan dengan interest Google untuk memastikan bahwa hasil yang ditampilkannya adalah hasil pencarian yang memiliki SERPS bagus yang mengarah pada website-website yang memiliki relevansi tinggi, up to date serta useful.

Relevansi adalah kunci kesuksesan dalam search engine, sehingga sangat perlu untuk melakukan semua langkah untuk memastikan relevansi dari hasil pencarian Google. Memfilter website-website baru dan memonitor mereka memungkinkan website-website ini melakukan perbaikan sehingga lebih akurat dengan SERPS yang sebenarnya.

Gejala kena Sandbox
Bagaimana kita tahu jika website masuk ke dalam sandbox? Kebanyakan website-website yang memiliki domain baru (baru teregistrasi) biasanya oleh Google akan dimasukkan ke dalam Sandbox begitu mereka menemukan site-site tersebut. Google akan menemukan site dengan mengikuti Inbound Link (IBL) dari site lain yang di crawl oleh Googlebot. Kita akan melihat dan menemukan website dalam normal Google SERPS jika kita mencarinya dengan menggunakan domain name, tapi tidak akan terlisting dengan menggunakan kata kunci apapun. Selain itu Google juga tidak akan menunjukkan website-website lain yang memiliki link ke website kita, ataupun menampilkan page-page yang memiliki hubungan dengan kita. Dengan kata lain, Google tidak akan menampilkan page lain selain HOME (index) page milik kita.

Jika kita melacak website visitor statistiknya ada di Google Sandbox, akan terlihat bahwa Googlebot selalu datang secara reguler untuk melakukan crawling ke semua page yang ada. Google benar-benar mengetahui bila page kita itu exist dan mengetahui konten didalamnya, tapi tidak melistingnya di SERPS utamanya. Dengan kata lain, karena website kita baru, sehingga masih dalam masa probation tempatnya di ‘sandbox’.

Berapa lama sebuah website berada di Google Sandbox?
Sulit memperkirakan berapa lama sebuah website akan berada di Google sandbox karena semua itu tergantung dari tipe-tipe kata kunci yang dipakai. Waktu yang dapat di perkirakan antara 6-8 bulan dan tidak ada yang dapat dilakukan oleh kita pemilik website bila sudah website sudah berada di Sandbox kecuali menunggu.

Google Sandbox bukanlah berita buruk. Jika site kita memiliki konten yang berkualitas dan materialnya relevan maka akan dengan sendirinya keluar dari Sandbox dan akan mendapatkan ranking di. Gunakanlah waktu sebaik-baiknya ketika berada dalam Sandbox untuk memperbaiki final rangking nanti setelah keluar dari sana. Jangan bingung sendiri.

Jangan pernah lupa, Google bukan satu-satunya search engine. Masih ada banyak search engine lain yang digunakan secara luas oleh masyarakat online, seperti MSN diperkirakan akan menjadi pesaing Google dimasa mendatang. Yahoo dan Alta Vista tidak memiliki kebijakan sandbox filter sehingga website baru akan dapat cepat terlisting dan segera mendatangkan traffic ke website. Jadi jangan melulu terpancang hanya pada Google saja.